Tips menulis blog ala jurnalis


Banyak jurus dikemukakan oleh para blogger senior mengenai cara penulisan. Ada yang menonjolkan soal topik yang menarik, cara menulis yang ringkas dan padat atau berusaha untuk lebih rileks atau cair dalam menulis.

Berbagai tips yang muncul dalam menulis gagasan Anda melalui blog memang tidaklah tunggal. Banyak cara untuk mengekspresikan perasaan dan opini melalui blog sekalipun sederhana.
Satu kalimat, satu kata bisa menjadi sebuah kekayaan batin dan wawasan bagi mereka yang membacanya.
Membaca blog akan mencerdaskan karena kadang-kadang apa yang ditulis dalam blog itu merupakan pengalaman langsung penulisnya sesuai dengan profesi. Tidak hanya itu penulisan dalam blog juga berasal dari berbagai penjuru dunia dan Indonesia.
Sebagai seorang jurnalis, sampai sekarang presenter, news reader dan radio magazine maker, saya hanya akan membatasi bagaimana pengalaman menulis bisa juga bermanfaat untuk para blogger.
Rumus standar informasi
Sudah menjadi pakem di dunia jurnalistik bahwa alinea pertama dalam penyajian informasi sebisanya padat, mencakupn gagasan utama dan memberi ruang untuk rincian.
Rumus dasar yang digunakan biasanya: 5W + 1 H.
Bisa juga rumus ini ditambah dengan berbagai versi lainnya.
W1 adalah who: Siapa yang Anda bicarakan. Siapa subyeknya. Kalau Anda berbicara mengenai diri Anda, jelaskan dan kemukakan dengan lugas. Atau jika Anda membahas blog orang lain, siapa penulisnya dan apa latar belakangnya. Subyek ini penting untuk menegaskan apa yang sedang dibahas.
W 2 adalah what : apa yang Anda kemukakan. Topik apa yang sedang Anda bicarakan. Ini perlu agar tidak “ngalor ngidul” menghabiskan waktu para pembacanya yang berharga.
W 3 adalah where: dimana kejadiannya? Atau kalau dalam blog dimana alamatnya. Darimana Anda mendapatkan informasi mengenai apa yang sedang dibicarakan itu. Lokasi merupakan sebuah daya tarik sendiri. Jika Anda menulis tentang Big Ben dari London mungkin berbeda jika menulisnya dari Tasikmalaya.
W 4 adalah when: adakalanya waktu penting untuk menjelaskan kepada pembaca siapa, dimana dan apa yang terjadi dengan informasi yang Anda lepaskan. Siapa tahu peristiwa yang Anda jelaskan sudah terjadi ratusan tahun lalu. Menambahkan when dalam karya tulis blog Anda akan memberikan nuansa lain.
W 5 adalah why : mengapa terjadi, mengapa bisa begitu peristiwanya, mengapa seseorang membuat blog misalnya, mengapa Adsense itu perlu, mengapa spam itu dibenci oleh banyak orang, mengapa wordpress menjaring spam. Mengapa ? Mengapa ? merupakan sebuah elaborasi yang dinanti pembaca. Buatlah penasaran pada awal dan jelaskan mengapa terjadi seperti itu.
Banyak pengalaman menunjukkan penjelasan mengenai mengapa sebuah situs hilang dan dicabut akan banyak versinya.
How : nah ini yang biasanya memberikan penjelasan mengapa peristiwa itu terjadi. Bagaimana proses terjadinya tabrakan kereta api dan mobil di perempatan, misalnya. Sesudah menjelaskan mengenai subyek, kapan, dimana, mengapa dan apa yang terjadi, penjelasan Anda mengenai bagaimana sesuatu itu bisa muncul bisa menjadi sebuah penjelajahan menarik dalam menuangkan karya tulis dalam bentuk blog.
Bagaimana pendapat Anda?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips menulis blog ala jurnalis"

Posting Komentar