Setiap kali melakukan wawancara langkah pertama tentu pesiapan. Siapkan peralatan, mulai alat rekam sampai alat tulis. Cari lokasi kalau di satu tempat dan cari nomor kalau melalui telepon. Lakukan wawancara dan kemudian susun hasil wawancara sesuai dengan kebijakan editorial.
Dalam sebuah artikel berjudul Ten Tips for a Better Interview situs International Center for Journalists menyajikan sepuluh tips yang bisa bekembang lagi.
1. Be prepared!
Seorang jurnalis diminta memiliki jurus-jurus persiapan mengenai apa yang menjadi subjek wawancara dan siapa yang akan diwawancara. Wawancara biasanya mengenai profil seseorang, atau mengenai sebuah peristiwa, atau mengenai apa yang penah dan akan dilakukan nara sumber itu. Dengan kata lain bisa mengomentari, mengenai dirinya atau bisa pula mengenai cara dia menjalankan kekuasaan, bisni atau bidang apapun dalam kehidupan.
Seorang jurnalis diminta memiliki jurus-jurus persiapan mengenai apa yang menjadi subjek wawancara dan siapa yang akan diwawancara. Wawancara biasanya mengenai profil seseorang, atau mengenai sebuah peristiwa, atau mengenai apa yang penah dan akan dilakukan nara sumber itu. Dengan kata lain bisa mengomentari, mengenai dirinya atau bisa pula mengenai cara dia menjalankan kekuasaan, bisni atau bidang apapun dalam kehidupan.
Bila perlu kontak dahulu nara sumber, seandainya tidak dilakukan untuk sebuah peristiwa yang berlangsung cepat. Dengan demikian nara sumber akan lebih siap dengan jawabannya dan lebih nyaman membela posisinya.
Sangat penting memeriksa alat-alat rekaman jangan sampai baterainya habis atau alat perekamnya sudah rusak atau isinya penuh. Bilaperlu bawa tape, cd atau pun media lain tambahan dan tentu sebuah pulpen untuk menulis diperlukan kalau tidak direkam di dalam ponsel pintar.
2.Tentukan aturan wawancara lebih dahulu
Yakinlah bahwa nara sumber memahami cerita dan berita yang sedang Anda buat dan apa yang akan ditanyakan. Nara sumber harus memahami karakter dari pertanyaan yang diajukan untuk direkam, jangan sampai nara sumber malah mengatakan bahwa ucapannya sebagai off the record atau on background.Yakinkan bahwa Anda mendapatkan wawancara itu untuk kemudian dipublish bukan disimpan karena kemudian off the record.
Yakinlah bahwa nara sumber memahami cerita dan berita yang sedang Anda buat dan apa yang akan ditanyakan. Nara sumber harus memahami karakter dari pertanyaan yang diajukan untuk direkam, jangan sampai nara sumber malah mengatakan bahwa ucapannya sebagai off the record atau on background.Yakinkan bahwa Anda mendapatkan wawancara itu untuk kemudian dipublish bukan disimpan karena kemudian off the record.
3. Be on time!
Hindari kesan buruk dari nara sumber bahwa Anda datang terlambat, apapun alasannya. Siapkan sekita setengah jam sebelum waktu yang dijanjikan untuk memeriksa semua peralatan.
4. Be observant!
Observasi tempat dan orang yang akan diwawancara. Jika Anda bekerja untuk televisi atau radio akan menambah warna dalam cerita Anda. Jika wawancaranya di rumah atau di kantor pastikan bisa mengamati ruang sekitarnya. Misalnya jika ada beberapa foto lama maka akan bisa menggambarkan situasi lebih personal. Anda bisa wawancara dengan hal-hal pribadi karena ada foto atau cindera mata lama dan lebih menunjukkan wawncara lebih besifat pesonal. Meskipun demikian tetaplah kepada tujuan Anda wawancara jangan sampai teralihkan benda-benda personal itu.
Sumber: International Center for Journalists, www.icfj.org
0 Response to "Tips wawancara"
Posting Komentar